Minggu, 28 April 2013

Kupinang Engkau dengan Al Quran

assalamu'alaikum Sobat yang dimuliakan Allah,,
ada curahan hati dari kawan kita dari Surabaya nih (dari sobat formasa), semoga kita bisa ambil pelajarannya yaa ^^

Kupinang Engkau dengan Al Quran
"Woooa, asyik ini untuk dipantengin. Yap, saya ingin mengajak teman – teman remaja semua untuk ikut mengarungi indahnya perjalanan cinta sobat Formasa. Tiba – tiba saja saya ingin berbagi cerita dengan teman – teman melalui tulisan ini. Ya, sudah hampir satu tahun kiranya saya bergabung di Formasa. Sejak awal memang komitmen kuat saya, ingin menjadi Fasilitator “Cinta”, bagi sobat Formasa. Hal ini dikarenakan seorang muslim yang telah berpedoman hidup dengan Al-Qur’an dan Al-hadits ini memiliki segudang kenikmatana peraturan yang harus senantiasa di syukuri. Ya, namanya juga manusia, wajar sekali kalau mempunyai rasa “Cinta”, apalagi terhadap lawan jenis. Walaupun “Cinta” nomor wahid ini kepada sang Khaliq, namun cinta ketiga setelah kepada orang tua ini juga sah – sah saja untuk dijalani. Dengan tetap, pada koridor Al-qu’an dan Al-hadits.
Begini, ada kisah “Cinta” yang asyik untuk diteladani. Sebelum saya bergabung di Formasa, Waktu itu saya mengenal seorang lelaki tampan dan mapan. Ya, walaupun kala itu masih berstatus sebagai mahasiswa kedokteran, tapi saya yakin kalau beliau benar – benar akan menjadi orang yang mapan. Betapa iya, saya waktu itu berada di majelis ta’lim untuk memantapkan agama. Ternyata yang menjadi penasehat adalah lelaki tampan dan mapan itu. Sebut saja si Roi … Singkat cerita, dalam nasehatnya yang singkat, tegas, jelas, dan berkualitas itu beliau menyampaikan bahwa, begitu beruntungnya jikalau seorang pria mendapati atau memperoleh seorang gadis Cantik, Cerdas, dan Sholehah. Wooaaaa, begitu saya mendengarnya, rasanya merasuk kejiwa sekali ya … serasa dipuji kalau kita memang sebagai wanita yang disampaikan oleh mas Roi itu.
Ya, sekitar 1tahun kemudian, saya mendapati kabar bahwa mas Roi menikah dengan remaja putri Sholehah (pejuang agama, red), Cantik, dan Cerdas (Psikolog). Sebut saja dengan mbak Pia (tapi sekarang lebih seneng panggil bunda siy, karena asyik kalau pas curhat dengan psikolog). Dan ternyata, lama tidak terdengar kabar pada karier mas Roi, ternyata mas Roi ini sudah diterima menjadi PNS, bidang kedokteran tentunya. Tuhkan ,,, terbukti perkiraan saya (Semua orang juga bisa nebak juga, xixxii). Hingga beberapa bulan setelah pernikahannya saja, Alhamdulillah saya mendengar kalau pasangan ini akan dikaruniai seorang putri. Wah, senengnya, ya … Sekarang keluarga ini begitu harmonis, banyak yang mengidolakan gadis ini, ya saya berdoa agar gadis ini bisa menjadi Gadis Sholihah, Cerdas dan Sukses agama dan kariernya. Amiin
Singkat cerita,  Alhamdulillah, beberapa bulan kemudian saya bergabung di Formasa sebagai agen of change (mungkin datang tak diundang pulang dianterin ^^), saya bergerilya untuk mempengaruhi dan mengobarkan Api semangat yang membara selama saya berorganisasi dikampus. Yup,Rupanya  jurus jitu itu ampuh. Slundap – slundup tapi pasti, Alhamdulillah saya bertemu dengan beberapa tokoh menarik yang untuk disimak kisah hidupnya (terutama kisah Cintanya , xixixi^^).
Kita kan tahu kalau remaja di Formasa ini berjuang (berkegiatan) berdasar agama. Tapi juga buktinya sangat SUKSES dalam urusan hati, atau lebih tepatnya urusan Cinta. Saya akan coba beberkan satu persatu. Saat kami berdua mendapati tugas dalam Organisasi yang menaungi FORMASA, waktu itu kami sempat sharing beberapa hari. Terungkap bahwa, ternyata Bunda Pia ini (lebih enak panggil bunda) semasa mudanya tidak pernah melakukan pacaran. Bagi beliau, buat apa ya pacaran. Pacaran itu akan memutuskan interaksi kita dengan yang lainnya. Padahal, ketika kita sebagai seorang gadis, itu masa – masa kita diburu pria. Woaaa, asyik juga, diburu ? memangnya hewan ? (^^)
Lagi, selain berkuliah, ternyata bunda pia juga mempersungguh dalam urusan keagamaan. Mengkaji al-Qur’an dan Al-hadits serta mengamalkan isinya. Dalam banyak hal kiranya, secara tingkah laku yang andap ashor, tutur kata yang pait madu, sampai pada pakaian muslimah murni sesuai syariah islam. “Ohh, ternyata begitu ya ?”. iya say, kamu nikmatin dulu masa mudamu, yakinlah kalau kamu juga akan menemukan Jodoh terbaik untuk mu.
Saya dan ms Roi, dulu itu meskipun 1 organisasi, tapi jarang kumpul. Karena bukan teman akrabnya. Ms roi itu orang yang selesai organisasi, langsung pulang, tidak main – main kemana dulu, musyawarah untuk membahas yang lainnya … ngobrol asyik tentang keagamaan dimana gitu … ya itu saya dan teman – teman akrab saya waktu itu di Formasa. Kita berbeda, tapi kita sehati sepaham dan setujuan. Yang terpenting niat kita. Kita ngobrol dengan niat meramut organisasi, bukan untuk buang waktu. Beramai – ramai cewek – cowok. InsyAllah itu barokah.
Ohh, begitu … Ok, deh. Memang yang membedakan manusia 1 dengan yang lainnya dalam ber’amal itu adalah 1, NIAT. NIAT itu letaknya dihati. Tidak ada yang mengetahui isi NIAT seseorang, kecuali dia dengan Allah, Sang khaliq yang menciptakannya."

semoga bermanfaat ya kawan, semangat generasi muda Indonesia !!


sumber:
http://formasa.org/

Kamis, 25 April 2013

Delapan Kecerdasan Majemuk


Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di sekolah.
Berbagi ilmu dari Profesor Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.
Dalam buku konsep dan makna pembelajaran (Sagala, 2005 : 84) memaparkan 8 kecerdasan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan spiritual.
Mari kita bahas satu per satu kecerdasan di atas. Selain penjelasan bentuk kecerdasan, juga dikaitkan dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah serta tokoh atau profesi yang memiliki kecerdasan tersebut.
  • Kecerdasan Verbal (Bahasa)
Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks.
Berkaitan dengan pelajaran bahasa. William Shakespeare, Martin Luther King Jr, Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus” Hariwijaya merupakan tokoh yang berhasil menunjukkan kecerdasan ini hingga puncak, demikian pula para jurnalis hebat, ahli bahasa, sastrawan, orator pasti memiliki kecerdasan ini.
  • Kecerdasan Logika/Matematika
Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika.
Berkaitan dengan pelajaran matematika. Tokoh – tokoh yang terkenal antara lain Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie.
  • Kecerdasan Spasial/Visual
Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.
Kecerdasan ini dapat ditemukan pada pelukis, pematung, programmer komputer, desainer, arsitek.
Berhubungan dengan pelajaran menggambar. Tokoh yang dapat diceritakan berkaitan dengan kecerdasan ini, misalnya Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho.
  • Kecerdasan Tubuh/Kinestetik
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas – aktivitas seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama.
Sebut saja Michael Jordan, Martha Graham (penari balet), Susi Susanti. Kecerdasan ini berkaitan dengan pejaran olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler seperti menari, bermain teater, pantomim.
  • Kecerdasan Musical/Ritmik
Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena musik memiliki kapasitas unutk mengubah kesadaran kita, menghilangkan stress dan meningkatkan fungsi otak.
Berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Tokoh – tokoh yang sudah mengembangkan kecerdasan ini misalnya Stevie Wonder, Melly Goeslow, Titik Puspa.
  • Kecerdasan Interpersonal
Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas – tugas ditempat kerja seperti negosiasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn, sosiologi.
Manajer, konselor, terapis, politikus, mediator menunjukkan bentuk kecerdasan ini. Mereka biasanya pintar membaca suasana hati, temperamen, motivasi dan maksud orang lain. Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi memanfaatkan kecerdasan ini untuk mengubah dunia.
  • Kecerdasan Intrapersonal
Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan.
Berkaitan dengan jurusan psikologi atau filsafat. Tokoh – tokoh sukses yang dapat dikenalkan untuk memperkaya kecerdasan ini adalah para pemimpin keagamaan dan para psikolog.
  • Kecerdasan Natural
Anak senang belajar dengan cara pengklasifikasian, pengkategorian, dan urutan. Bukan hanya menyenangi sesuatu yang natural, tapi juga senang menyenangi hal-hal yang rumit.
  • Kecerdasan Spiritual
Bentuk kecerdasan ini dapat dipandang sebagai sebuah kombinasi dan kesadaran interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan sebuah komponen “nilai” yang ditambahkan padanya.
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan rohaniah, yang menuntun diri kita menjadi manusia yang utuh, berada pada bagian yang paling dalam diri kita.
Dengan beragamnya kecerdasan manusia, menjadikan peran guru amat penting untuk memberikan arahan pada apa yang cocok dan sesuai bagi para siswanya.

sumber:
http://formasa.org/

WANITA SHOLEHAH



Tips Menjadi Wanita yang Dicintai Allah dan Suaminya
 WANITA SHOLEHAH – Tips Menjadi Wanita yang Dicintai Allah dan Suaminya – 

Assalamu’alaikum sobat… bagaimana kabar hari ini , InsyaAllah, kita semua selalu dalam perlindungan Allah swt ya … Amiin . Sobat yang dimuliakan Allah, dalam artikel kalmi kali ini, kami akan memberikan tips – tips yang menarik bagi kaum wanita … kali ini, yaitu tips menjadi seorang Istri … Tips Menjadi Wanita yang Dicintai Allah dan Suaminya, seperti siapa ya wanita yang diCintai Allah dan Suaminya ? Penasaran, simak liputan kami ya …
Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan terbaik adalah wanita yang solehah”. (HR. An-nasa’I dan Ahmad). Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat hal yang termasuk kebahagiaan : Istri yang solehah, tempat tinggal di negeri sendiri, anak yang soleh-sholihah, dan … ”.
Istri yang solihah adalah sosok wanita ideal karena ia mampu menjadikan dirinya sebagai penerjemah ajaran – ajaran syariat yang lurus, akidah yang shahih, akhlak yang sempurna dan tingkah laku yang baik. Istri Sholihah adalah istri yang mampu menjadikan suaminya untuk menjadikan rumah tangganya sebagai komunitas awal dalam membentuk masyarakat islami dan mencetak generasi rabbani.
Istri yang sholihah adalah sosok yang selalu taat dan patuh terhadap ajaran – ajaran yang telah Allah syariatkan, taat kepada suaminya dengan selalu menjaga kehormatannya. Tidak ada balasan baginya kecuali surga.
Sesungguhnya dalam memilih istri, criteria umum  yang telaah dijelaskan rosulullah sebagaimana dalamm sabdanya, “wanita itu dinikahi kaarena 4hal : karena  hartanya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka utamakanlah yang mempunyai agama, karena jika tidak, maka kamu akan mengalami kehancuran.” (HR. Muslim)
Apabila seorang wanita telah menjelma menjadi istri sholihah dengan menjalankan hak – hak Allah dan juga hak – hak suaminya, tentu akan disayang Allah dan suaminya. Adapun ciri – ciri wanita secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Ta’at terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya
  2. Selalu menutup Aurot
  3. Menjaga pandangan
  4. Patuh dan setia terhadap perintah suami dalam ketaatan
  5. Lembut dan pemalu
  6. Sabar dan tidak mudah putus asa
  7. Cerdas dan berilmu
  8. Pecinta dan Penyayang
  9. Rendah hati, baik, dan Peduli terhadap sesama
    1. Cinta kepada muslim
    2. Mampu menjadi tauladan bagi wanita lain
    3. Menyenangkan (membanggakan hati suami)
    4. Memiliki rasa malu
    5. Penyabar
    6. Lembut dalam bertutur kata
    7. Jujur
    8. Menjauhi akhlak buruk
    9. Menerima dan taat dengan suami
    10. Membantu suami berbuat kebaikan
    11. Membantu suami silaturrahim keluarga
    12. Membantu suami dalam ketaatan
    13. Rajin dan cekatan
    14. Mampu mengatur keluarga
    15. Mendidik anak – anak dengan sebaik – baiknya
    16. Berpenampilan baik, didalam rumah maupun diluar rumah
    17. Tidak keluar tanpa se-izin suami
    18. Tidak memberi izin seseorang masuk tanpa se-izin suami
 
Bagaimana sobat  ? Alangkah indahnya memiliki atau menjadi istri Sholihah yang di Cintai Allah dan Suami ^^, Aiooo, siapa yang ingin diCintai Allah dan Suami ? bagaimana implementasinya ? Tunggu penjabarannya dalam artikel berikutnya ya …
Akan ada artikel tips menjadi ibu yang dicintai Allah dan Anak – anaknya, keutamaan wanita yang berilmu, doa2 bagi wanita sholehah, serta kisah ummil’mu’minin dalam kesehariannya …
Semangka Sobat , Semoga Allah selalu mencurahkan kebarokahan dan kasih sayang kepada kita semua. Amiin ^^,

sumber:
http://formasa.org

Ternyata Narsis Itu Tergolong Gangguan Mental


assalamu'alaikum...

Hai sobat, Istilah narsis lebih sering diartikan sebagai orang yang ‘gila foto’ dan membanggakan diri sendiri. Padahal, narsis merupakan salah satu penyakit mental atau gangguan psikologis. Kenapa orang bisa menjadi narsis?
Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebutNarcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.
Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu.
Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.
Narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang ‘tidak sehat’, contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari, seperti dilansir Healthmad, Sabtu (25/6/2011).
Penyebab lain yaitu sikap terlalu diabaikan atau pelecehan saat masih usia anak-anak. Seseorang yang terabaikan di masa kecil dapat berubah yang akhirnya mencoba ‘menangkap’ perhatian yang dulu tak diperolehnya. Kebutuhan akan perhatian ini akhirnya bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan narsisme.
Faktor lain adalah karena efek perubahan kesuksesan atau transient effect of success. Sebagai contoh, seorang gadis muda dan sangat cantik mendapat banyak perhatian karena kecantikannya. Namun setelah 20 tahun kemudian, kecantikannya telah memudar dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dari orang-orang disekitarnya.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American Psychiatric Associationmenyebutkan beberapa gejala dan kriteria penyakit narsis, diantaranya :
  1. Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
  2. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
  3. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi.
  4. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
  5. Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
  6. Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
  7. Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
  8. Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya
  9. Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
  10. Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.


sumber:
http://formasa.org/